Sabtu, 28 Juni 2014

Media Pembalajaran pancasila PKN untuk siswa SD



NAMA  : Yoga Eka Wardhana
KELAS    : VI E
NIM       : A510120176
PROGDI                : PGSD

Langkah-langkah membuat media
1.    Langkah pertama siapkan bahan terlebih dahulu yaitu berupa (gunting,silet/kater,kertas A3 yang sudah ada gambar garuda lambang indonesia,siapkan gambar gambar implementasi dari simbol ke lima pancasila disusun dengan ukuran yang sama dan di gabung memanjanke bawah,siapkan lemlem kastol,kardus bekas dan sterofom).
2.    Langkah kedua gunting kertas A3 menjadi pola garuda lambang indonesia.
3.    Langkah ketiga tempelkan pola garuda ke sterofom kemudian potong sterofom sesuai dengan pola garuda setelah itu lapisi belakang sterofom tersebut dengan kardus supaya tidak mudah patah.
4.    Langkah ke empat potong bagian simbol-simbol pancasila dengan hati-hati dan serapi mungkin supaya pada saat di tempelkan kembali ke tempat semula hasilnya juga rapi.
5.    Langkah ke lima pasang gambar-gambar implementasi simbol-simbol pancasila sesuai dengan simbolnya masing-masing contoh sila pertama panca sila yang berbunyi “ketuhanan yang maha esa” di gambarkan dengan gambar-gambar tempat ibadah  majid gereja kuil, sila kedua yang berbunyi “kemanusiaan yang adil dan beradab” digambarkan dengan gambar-gambar masyarakat yang membantu sesama yang sedang terkena musibah, sila ke tiga yang berbunyi persatuan indonesia” yang di gambarkan dengan gambar masyarakat yang berbeda suku,ras dan agama yang saling menghargai satu sama lain, sila ke empat yang berbunyi “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dilambangkan dengan kepala banteng di bagian kanan atas perisai berlatar merah” digambarkan dengan gambar masyarakat yang sedang bermusyawarah untuk mencapai mufakat membuat jalan menyelesaikan masalah secara bersama-sama, sila ke lima yang berbunyi”Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia” digambarkan dengan gambar pengadilan yang mengadili orang yang miskin biasa sama kaya tidak pandang bulu itu siapa yang terpenting adalah tercipanya keadilan di indonesia.
6.    Langkah ke enam adalah lipat kertas yang berisi gambar-gambar implementasi dengan rapi dan di pasan di bawah simbol sesuai masing-masing silanya

                        Kelebihan media pembelajaran Burung Garuda
1.      Mudah untuk di ingat karena media pembelajaran burung garuda menyajikan simbol-simbol pancasila yang dapat di bongkar pasang ,dengan begitu siswa akan mudah untuk mengingat simbol gambar pancasila tersebut.
2.      Mudah dibawa dan mudah untuk di pelajari dimana dan kapanpun ,karena media pembelajaran garuda ini pada dasarnya dibuat mini sehingga juga dapat di simpan dalam almari kelas.
3.      Mudah dalam membuatnya, guru tidak perlu pusing untuk membuat media pembelajaran ini karena media garuda ini dibuat dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan di pasaran dan cara pembuatannya pun tidak sulit.
4.      Menarik, dengan menggunakan media pembelajaran garuda ini siswa akan lebih tertarik untuk mempelajarinya,karena simbol pancasila dihadirkan dalam konkrit (nyata) bukan abstrak . Dengan begitu siswa tidak perlu membayang-bayangkan seperti apa simbol-simbol yang terdapat dalam pancasila tersebut.
5.      Guru mudah mengajarkan media garuda ini untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap simbol, nilai serta sila-sila yang terkandung dalam pancasila.
6.      Media pembelajaran ini memberikan inovasi baru untuk guru dalam mengajarkan simbol-simbol dan nilai-nilai yang terkandung dalam burung garuda (pancasila) dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
7.      Aman untuk digunakan. Karena dalam pembuatan media pembelajaran garuda menggunakan bahan-bahan serta alat yang tidak berbahaya.
Kekurangan media pembelajaran burung garuda
1.      Kurang efektif apabila di terapkan dalam kelas yang siswanya berjumlah banyak, karena pada dasarnya media pembelajaran burung garuda ini bersifat miniature dan visual.
2.      Dibutuhkan ketelitian untuk membuat media pembelajaran burung garuda.
3.      Membutuhan sedikit modal untuk membuat media pembelajaran burung garuda ini.
4.      Membutuhkan kreatifitas dan inovasi .
5.      Tidak bisa didapatkan di pasaran karena media pembelajaran burung garuda ini adalah hasil dari kreatifitas sendiri .

SEX EDUCATION DAN BAHAYA NARKOBA


Sberisi tentang pengretian, bahaya, tujuan, dll
NAMA  : Yoga Eka Wardhana
KELAS    : VI E
NIM       : A510120176
PROGDI                : PGSD



SEX EDUCATION DAN BAHAYA NARKOBA

1.      SEX EDUCATION
a)      Pengertian
informasi mengenai persoalan seksualitas manusia yang jelas dan benar. Informasi itu meliputi proses terjadinya pembuahan, kehamilan sampai kelahiran, tingkah laku seksual, hubungan seksual, dan aspek-aspek kesehatan, kejiwaan dan kemasyarakatan.
b)      Tujuan dari pendidikan seks juga disesuaikan dengan perkembangan usia, yaitu sebagai berikut
       Usia balita (1-5 tahun)
Memperkenalkan organ seks yang dimiliki seperti menjelaskan anggota tubuh lainnya, termasuk menjelaskan fungsi serta cara melindunginya.
       Usia sekolah (6-10 tahun)
Memahami perbedaan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), menginformasikan asal-usul manusia, membersihkan alat genital dengan benar agar terhindar dari kuman dan penyakit.
       Usia menjelang remaja
Menerangkan masa pubertas dan karakteristiknya, serta menerima perubahan dari bentuk tubuhnya.
       Usia remaja
Memberi penjelasan mengenai perilaku seks yang merugikan (seperti seks bebas), menanamkan moral dan prinsip ‘say no‘ untuk seks pra nikah serta membangun penerimaan terhadap diri sendiri.
       Usia pranikah
Pembekalan pada pasangan yang ingin menikah tentang hubungan seks yang sehat dan tepat.
       Usia setelah menikah
Memelihara pernikahan melalui hubungan seks yang berkualitas dan berguna untuk melepaskan ketegangan dan stres.

c)      seksualitas menyangkut beberapa hal antara lain :
  Dimensi biologis – yaitu berkaitan dengan organ reproduksi, cara merawat kebersihan dan kesehatan.
  Dimensi psikologis – seksualitas berkaitan dengan identitas peran jenis, perasaan terhadap seksualitas dan bagaimana menjalankan fungsinya sebagai makhluk seksual.
  Dimensi sosial – berkaitan dengan bagaimana seksualitas muncul dalam relasi antar-manusia serta bagaimana lingkungan berpengaruh dalam pembentukan pandangan mengenai seksualitas dan pilihan perilaku seks.
  Dimensi kultural – menunjukkan bahwa perilaku seks itu merupakan bagian dari budaya yang ada di masyarakat.

2.      BAHAYA NARKOBA
a)      Pengertian
zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya.

b)      Jenis-jenis

  Narkotika
·           Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya sangat tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan. Contoh : ganja, heroin, kokain, morfin, dan opium.
·           Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin, benzetidin, dan betametadol.
·           Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : kodein dan turunannya.
Psikotropika
·         Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya. Contoh: MDMA, LSD, STP, dan ekstasi.
·         Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : amfetamin, metamfetamin, dan metakualon.
·         Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : lumibal, buprenorsina, dan fleenitrazepam.
·         Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : nitrazepam (BK, mogadon, dumolid ) dan diazepam.

c)      Akibat penggunaan
Penggunaan narkoba dapat menyebabkan efek negatif yang akan menyebabkan gangguan mental dan perilaku, sehingga mengakibatkan terganggunya sistem neuro-transmitter pada susunan saraf pusat di otak. Gangguan pada sistem neuro-transmitter akan mengakibatkan tergangunya fungsi kognitif (alam pikiran), afektif (alam perasaan, mood, atau emosi), psikomotor (perilaku), dan aspek sosial.

d)     Cara menghindari
           Jangan pernah mencobanya, walaupun untuk iseng atau untuk alasan lain, kecuali perintah dokter/alasan medis.
           Kuatkan iman, mantapkan pribadi, pakailah rasio (pemikiran, pertimbangan) lebih banyak dari pada emosi.
           Jangan menghindar dari problem, tetapi hadapi dan atasi persoalan sampai tuntas, bila tak mampu konsultasi pada ahli.
           Pilihlah pergaulan yang aman jangan yang berbahaya.
           Pilih kegiatan yang sehat, tak merugikan diri sendiri ataupun orang lain, ikutilah klub olah raga, organisasi sosial. Lakukan hobi bersama teman dan keluarga.
           Gunakan waktu dan tempat yang aman, jangan keluyuran malam-malam. Bersantailah dengan keluarga, berkaraoke, piknik, makan bersama, masak bersama, beres-beres bersama nonton bersama keluarga.
           Selalu berusaha menjadi pribadi yang baik, bertindak positif, bertanggungjawab, jadilah figure/sosok yang diteladani.
           Berusahalah "saling mendengar", saling mengingatkan dan saling memaafkan agar semakin mendewasakan pribadi masing-masing.
           Buatlah keluarga, rumah tangga, menjadi tempat yang paling menyenangkan, paling menenangkan sehingga membuat "betah" tinggal bersama "sahabat".
           Selalu ingatkan, bahwa ancaman hukuman untuk penyalah guna Narkoba, apalagi bagi pengedar Narkoba adalah Lembaga Pemasyarakatan.
           Ingatkan bahwa Narkoba akan merusak kerja otak, susunan syaraf pusat, merusak ginjal, lever dan sebagainya.


Tugas pendidikan jas mani untuk merangkum tentang UKS dan Imunisasi

NAMA  : Yoga Eka Wardhana
KELAS    : VI E
NIM       : A510120176
PROGDI                : PGSD

A.    UKS Dan IMUNISASI
1)      UKS
a)      Pengertian UKS
·         Depdiknas, 2006:
        Segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah padasetiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan mulai dari Taman Kanak-kanak sampai SekolahMenengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah.
·         Enjtang, 2000:
          Usaha kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada masyarakat sekolah, yaitu: anak didik, guru dan karyawan sekolah lainnya.
·         Ananto, 2006:
          Upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana,terarah dan bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan, mengembangkandan membimbing untuk menghayati, menyenangi dan melaksanakan prinsip hidup sehatdalam kehidupan peserta didik sehari-hari.
·         (Effendy, 1998: 111).
UKS (usaha kesehatan sekolah) adalah upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan disekolah, perguruan sekolah serta usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka pemeliharaan dan pemeliharaan kesehatan diasekolah

b)      Tujuan UKS
Umum, Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehinggamemungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal.Khusus

·         Meningkatkan kemampuan anak untuk menolong dirinya sendri melalui: penajamanmasalah kesehatan pada dirinya sendiri, keluarga dan lingkungannya dan mempunyaikemampuan untuk berperilaku hidup sehat.

·         Meningkatkan kemampuan anggota keluarga, khususnya orang tua/ibu dalammelaksanakan pengasuhan anak yang mendorong terbentuknya perilaku hidup sehatdari anak usia sekolah di keluarga tersebut.

·         Meningkatkan peran serta dari unsur di luar lingkungan keluarga yang mempunyainilai strategik dalam upaya pembinaan anak usia sekolah, diantaranya guru, pembinaanak usia sekolah, diantaranya guru, pembina organisasi pemuda, tokoh masyarakat,kader bidang kesehatan.




c)      Ruang Lingkup UKS
Ruang lingkup UKS adalah ruang lingkup uks yang tercermin dalam tri program pokok UKS (trias UKS)

§  Penyelenggaraan pendidikan kesehatan, meliputi:
Pengetahuan dasar tentang PHBS, sikap tanggap terhadap persoalan kesehatan.
§  Penyelenggaraan pelayanan kesehatan, meliputi:
pemeriksaan murid, pengobatan ringan dan P3K serta P3P, pengawasan warung sekolah.

§  Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sehat, meliputi:
penghijauan, air bersih, kebun atau apotek hidup, halaman sekolah yang bersih, dan pemberantasan jentik nyamuk.



2. IMUNISASI
a.      Pengertian
Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan kepada bayi dan anak serta ibu hamil terhadappenyakit tertentu.
b.      Tujuan Imunisasi
Membentuk daya tahan tubuh sehingga bayi/anak terhndar dari penyakit tertentu dan kalau terkena penyakit tidak menyebabkan kecacatan atau kematian.
c.       Jenis-Jenis Imunisasi
·         BCG : memberi kekebalan pada penyakit TBC
·         DPT : memberi kekbalan pada penyakit difteri, batuk rejan dan tetanus.
·         Polio : memberi kekebalan pada penyakit poliomielitis.
·         Campak: memberi kekebalan pada penyakit campak.
·         H B : memberi kekbalan pada penyakit hapatitis B
·         TT : memberi kekebalan pada penyakit tetanus
·         DT : memberi kekebalan pada penyakit difteri dan tetanus.
d.      Sasaran Imunisasi
·         Bayi 0 – 9 bulan untuk imunisasi BCG, polio, DPT, HB, dan campak.
·         Anak SD kelas I untuk imunisasi DT.
·         Calon pengantin dan ibu hamil untuk imunisasi TT.
e.       Jenis Imunisasi dan Waktu pemberian
·         BCG, Polio I, DPT I :umur 2 bulan
·         HB I, Polio II, DPT II : umur 3 bulan
·         HB II, Polio III, DPT III : umur 4 bulan
·         HB III, Polio IV, Campak : umur 9 bulan dan untuk SD kelas I (khusus wanita)
·         DT : untuk SD kelas VI
·         TT : untuk Catin dan untuk Bumil : 2x bila saat Catin hanya 1x
f.       Cara Pemberian Imunisasi
·         BCG : dengan suntikan ke dalam kulit pada lengan atas sebelah dalam.
·         DPT : suntikan ke dalam otot di pangkal paha.
·         Campak : suntikan ke bawah kulit di lengan kiri atas.
·         HB : suntikan pada lengan.
·         DT / TT: suntikan ke dalam otot pada lengan, paha ataupun punggung.
g.      Imunisasi Tidak Boleh Diberikan Keadaan-keadaan:
·         BCG, tidak diberikan pada bayi yang menderita sakit kulit lama, sedang sakit
·         TBC dan panas tinggi.
·         DPT, tidak diberikan bila bayi sedang sakit parah, panas tinggi dan kejang.
·         Polio, tidak diberikan bila diare dan sakit parah.
·         Campak, tidak diberikan bila bayi sakit mendadak dan panas tinggi.
h.      Keadaan-Keadaan Yang Timbul Setelah Imunisasi
·         BCG, dua minggu setelah imunisasi terjadi pembengkakan kecil dan merah di tempat suntikan, seterusnya timbul bisul kecil dan menjadi luka parut.
·         DPT, umumnya bayi menderita panas sore hari setelah mendapatkan imunisasi, tetapi akan turun dalam 1 – 2 hari. Di tempat suntikan merah dan bengkak serta sakit, walaupun demikian tidak berbahaya dan akan sembuh sendiri.
·         Campak, panas dan umumnya disertai kemerahan yang timbul 4 – 10 hari setelah penyuntikan.
i.        Tempat Pelayanan Imunisasi
·         Posyandu
·         Puskesmas
·         Bidan / dokter praktek
·         Rumah bersalin
·         Rumah sakit
j.        Perawatan Yang Diberikan Setelah Imunisasi
·         BCG, luka tidak perlu diobati tetapi bila luka besar dan bengkak di ketiak anjurkan ke puskesmas;
·         DPT, bila panas berikan obat penurun panas yang diperoleh dari posyandu dan berikan kempres dingin.
·         Campak, bila timbul panas berikan obat yang didapat dari posyandu.